Senin, 22 September 2014

BETERNAK KAMBING KACANG



Kambing Kacang
      A. PENDAHULUAN
    Bila diperhatikan, sekarang ini sudah banyak orang yang tertarik untuk melakukan sebuah kegiatan budidaya ternak terlebih lagi ternak kambing. Salah satu pilihan favorit dalam beternak kambing adalah kambing kacang. Jenis kambing kacang adalah yang mana ada baik di Indonesia maupun Malaysia. Jenis kambing ini populer untuk dibudidayakan karena memiliki tingkat reproduksi yang baik bahkan seringkali menghasilkan anak kambing kembar. Kambing kacang juga dikenal karena kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan yang ada sehingga memiliki tingkat bertahan hidup yang lebih baik dibandingkan kambing jenis lain. Lalu apa saja tips dan cara budidaya kambing kacang yang tepat?

      B.  BIBIT
Sudah tentu bahwa semua peternak perlu memahami aspek yang paling mendasar dari cara ternak kambing kacang yaitu mengenai pemilihan bibit unggul kambing kacang yang akan diternakkan. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan guna memilih bibit kambing kacang yang berkualitas. Yang pertama adalah kambing tersebut harus memiliki badan yang sehat baik kambing pejantan maupun kambing betina. Faktor kedua yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit kambing kacang adalah mengenai tidak adanya cacat fisik pada bibit kambing tersebut. Yang ketiga, anda harus memilih bibit kambing kacang yang berkulit bersih dan mengkilat. Disamping itu cirri-ciri kambing yang baik untuk bibit adalah sbb.:
1.    Ciri untuk calon induk:
a.     Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
b.     Jinak dan sorot matanya ramah.
c.      Kaki lurus dan tumit tinggi.
d.     Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
e.     Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
f.       Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
2.    Ciri untuk calon pejantan :
a.    Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
b.    Kaki lurus dan kuat.
c.     Dari keturunan kembar.
d.    Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.
            
             C.  KANDANG
Guna sukses dalam beternak kambing kacang, cara beternak kambing kacang yang berkualitas berikutnya adalah mengenai usaha perawatan kandang tempat kambing tersebut tinggal. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan tentunya. Yang pertama adalah mengenai kebersihan kandang. Lakukan pembersihan secara rutin guna menghindari bermacam penyakit yang dapat muncul. Faktor kedua adalah mengenai kualitas ventilasi yang mana harus cukup demi kenyamanan kambing kacang anda. Faktor berikutnya adalah mengenai ukuran. Pastikan anda menyesuaikan ukuran kandang dengan usia kambing kacang anda.
contoh kandang
 Beberapa persyaratan kandang yang ideal antara lain :

Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor




D.   PAKAN
Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
Cara pemberiannya :
a.     Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
b.     Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.

B.   PENGELOLAAN REPRODUKSI KAMBING KACANG
Beberapa hal yang perlu diperhatikan bila anda ingin sukses dalam beternak kambing kacang adalah mengenai pengelolaan reproduksi kambing kacang itu sendiri. Bila memungkinkan, anda harus dapat membuat kambing kacang anda bereproduksi 3 kali dalam 2 tahun. Diperlukan juga pengetahuan anda mengenai reproduksi dari kambing kacang seperti ratio jantan betina 1 : 10 ekor, usia kelamin dewasa dari 6-10 bulan, siklus birahi yang berselang pada kambing kacang yaitu antara 17 hingga 21 hari, lama birahi yaitu 24 hingga 45 jam, dan harus dikenal tanda-tanda birahi seperti gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan, sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila dinaiki. Masa bunting kambing kacang antara 144 – 156 hari dan masa penyapihan selama 2 bulan.

C.   PENGENDALIAN PENYAKIT KAMBING KACANG
Sebaik apapun bibit kambing kacang yang anda miliki, tentu saja ada waktu dimana ternak kambing kacang anda mengalami bermacam penyakit yang dapat berdampak tidak hanya pada proses reproduksi akan tetapi juga berdampak pada resiko kematian kambing tersebut. Pengenalan jenis penyakit dan juga pemilihan metode penanganan penyakit tersebut tentu harus anda ketahui. Namun perlu diperhatikan pula penyebab apa saja yang membuat penyakit kambing kacang itu muncul. Bila diketahui penyebabnya, anda tak perlu khawatir tentang bagaimana cara melakukan pencegahan.

D.   PASCA PANEN KAMBING KACANG
Yang menjadikan kambing kacang terkenal tentu saja cepatnya proses reproduksi dari kambing tersebut. Selain mengenai pakan, anda harus dapat pula mengelola proses pasca panen dari ternak tersebut. Yang perlu dipahami adalah kapan waktu yang tepat untuk menjual kambing kacang ke konsumen. Waktu yang tepat adalah bila sudah tidak ada penambahan berat badan lagi pada kambing tersebut yang biasanya berusia 1 hingga 1,5 tahun. Apabila mengenai harga penjualan, anda harus menyesuaikan dengan usia dan berat kambing kacang yang ingin dijual.

E.   ANALISA USAHA KAMBING KACANG
Berikut contoh analisa sederhana beternak kambing kacang :
1.       Pengeluaran
a.       Bibit
§  Bibit 1 ekor pejantan x  @ Rp. 900.000,-   Rp.    900.000,-
§  Bibit 10 ekor betina   x  @ Rp. 750.000,-   Rp. 7.500.000,-
Total                                                            Rp. 8.400.000,-
a.      Kandang                                                            Rp. 2. 500.000,-           
b.      Makanan                                                            Rp.  1.000.000,-
c.      Obat-obatan                                                       Rp.     500.000,-
Total Pengeluaran                                         Rp. 12.400.000,-


1.      Pemasukan
a.       Dari anaknya
Jika setelah 2 tahun, ke 10 induk menghasilkan 1 ekor (asumsi 3 kali beranak 1 - 2 ekor), jumlah kambing yang bisa dijual setelah 2 tahun = 45 ekor. Jika harga tiap ekor Rp. 500.000,-  (harga anak kambing lepas sapih 4 – 5 bulan) maka dari 45 ekor tersebut akan dihasilkan : 45 x Rp. 500.000,- = Rp. 22.500.000,-
b.      Dari induk
Harga induk kambing diasumsikan sama dengan harga pada saat dibeli = Rp. 8.400.000,-
c.       Dari kotoran :
Selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 150 karung x Rp. 1.000,- = Rp. 150.000,-

2.      Keuntungan
a.       Masuk:Rp.22.500.000+Rp. 8.400.000+Rp. 150.000 =    Rp. 30.050.000,-
b.      Keluar:                                                                        =   Rp. 12.400.000,-
c.    Keuntungan selama 2 tahun (3 kali beranak)             =   Rp. 17.650.000,-