A. PENDAHULUAN
Bila diperhatikan, sekarang ini
sudah banyak orang yang tertarik untuk melakukan sebuah kegiatan budidaya
ternak terlebih lagi ternak kambing. Salah satu pilihan favorit dalam beternak
kambing adalah kambing kacang. Jenis kambing kacang adalah yang mana
ada baik di Indonesia maupun Malaysia. Jenis kambing ini populer untuk
dibudidayakan karena memiliki tingkat reproduksi yang baik bahkan seringkali
menghasilkan anak kambing kembar. Kambing kacang juga dikenal karena
kemampuannya dalam beradaptasi dengan lingkungan yang ada sehingga memiliki
tingkat bertahan hidup yang lebih baik dibandingkan kambing jenis lain. Lalu
apa saja tips dan cara budidaya kambing kacang yang tepat?
B. BIBIT
Sudah tentu bahwa
semua peternak perlu memahami aspek yang paling mendasar dari cara
ternak kambing kacang yaitu mengenai pemilihan bibit unggul kambing kacang
yang akan diternakkan. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan guna
memilih bibit kambing kacang yang berkualitas. Yang pertama adalah kambing
tersebut harus memiliki badan yang sehat baik kambing pejantan maupun kambing
betina. Faktor kedua yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit kambing kacang
adalah mengenai tidak adanya cacat fisik pada bibit kambing tersebut. Yang
ketiga, anda harus memilih bibit kambing kacang yang berkulit bersih dan
mengkilat. Disamping itu cirri-ciri kambing yang baik untuk bibit adalah sbb.:
1. Ciri untuk calon induk:
a. Tubuh kompak, dada dalam dan lebar,
garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
b. Jinak dan sorot matanya ramah.
c. Kaki lurus dan tumit tinggi.
d. Gigi lengkap, mampu merumput dengan
baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
e. Dari keturunan kembar atau
dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
f. Ambing simetris, tidak menggantung
dan berputing 2 buah.
2. Ciri untuk calon pejantan :
a. Tubuh besar dan panjang dengan
bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk,
gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
b.
Kaki
lurus dan kuat.
c.
Dari
keturunan kembar.
d.
Umur
antara 1,5 sampai 3 tahun.
C. KANDANG
Guna sukses
dalam beternak kambing kacang, cara beternak kambing kacang yang
berkualitas berikutnya adalah mengenai usaha perawatan kandang tempat kambing
tersebut tinggal. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan tentunya. Yang
pertama adalah mengenai kebersihan kandang. Lakukan pembersihan secara rutin
guna menghindari bermacam penyakit yang dapat muncul. Faktor kedua adalah
mengenai kualitas ventilasi yang mana harus cukup demi kenyamanan kambing
kacang anda. Faktor berikutnya adalah mengenai ukuran. Pastikan anda
menyesuaikan ukuran kandang dengan usia kambing kacang anda.
contoh kandang |
Beberapa
persyaratan kandang yang ideal antara lain :
Harus
segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5
meter dari rumah).
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang anak : 100 cm x 125 cm /ekor
Kandang pejantan : 110 cm x 125 cm /ekor
Kandang dara/dewasa : 100 cm x 125 cm /ekor
D.
PAKAN
Jenis dan cara
pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan
harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak
beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua
macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan
(berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan
mineral).
Cara pemberiannya :
a. Diberikan 2 kali sehari (pagi dan
sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 -
2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
b. Untuk kambing bunting, induk
menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan
penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
B.
PENGELOLAAN
REPRODUKSI KAMBING KACANG
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan bila anda ingin sukses dalam beternak kambing kacang
adalah mengenai pengelolaan reproduksi kambing kacang itu sendiri. Bila
memungkinkan, anda harus dapat membuat kambing kacang anda bereproduksi 3 kali
dalam 2 tahun. Diperlukan juga pengetahuan anda mengenai reproduksi dari
kambing kacang seperti ratio jantan betina 1 : 10 ekor, usia kelamin dewasa
dari 6-10 bulan, siklus birahi yang berselang pada kambing kacang yaitu antara
17 hingga 21 hari, lama birahi yaitu 24 hingga 45 jam, dan harus dikenal tanda-tanda
birahi seperti gelisah, nafsu makan dan minum menurun, ekor sering dikibaskan,
sering kencing, kemaluan bengkak dan mau/diam bila dinaiki. Masa bunting
kambing kacang antara 144 – 156 hari dan masa penyapihan selama 2 bulan.
C.
PENGENDALIAN PENYAKIT
KAMBING KACANG
Sebaik
apapun bibit kambing kacang yang anda miliki, tentu saja ada waktu
dimana ternak kambing kacang anda mengalami bermacam penyakit yang dapat
berdampak tidak hanya pada proses reproduksi akan tetapi juga berdampak pada
resiko kematian kambing tersebut. Pengenalan jenis penyakit dan juga pemilihan
metode penanganan penyakit tersebut tentu harus anda ketahui. Namun perlu
diperhatikan pula penyebab apa saja yang membuat penyakit kambing kacang itu
muncul. Bila diketahui penyebabnya, anda tak perlu khawatir tentang bagaimana
cara melakukan pencegahan.
D.
PASCA PANEN
KAMBING KACANG
Yang menjadikan
kambing kacang terkenal tentu saja cepatnya proses reproduksi dari kambing
tersebut. Selain mengenai pakan, anda harus dapat pula mengelola proses
pasca panen dari ternak tersebut. Yang perlu dipahami adalah kapan waktu yang
tepat untuk menjual kambing kacang ke konsumen. Waktu yang tepat adalah bila
sudah tidak ada penambahan berat badan lagi pada kambing tersebut yang biasanya
berusia 1 hingga 1,5 tahun. Apabila mengenai harga penjualan, anda harus
menyesuaikan dengan usia dan berat kambing kacang yang ingin dijual.
E.
ANALISA USAHA
KAMBING KACANG
Berikut contoh analisa sederhana
beternak kambing kacang :
1.
Pengeluaran
a. Bibit
§ Bibit 1 ekor pejantan x @ Rp. 900.000,- Rp. 900.000,-
§ Bibit 10 ekor betina x @
Rp. 750.000,- Rp. 7.500.000,-
Total Rp. 8.400.000,-
Total Rp. 8.400.000,-
a. Kandang Rp.
2. 500.000,-
b. Makanan Rp.
1.000.000,-
c. Obat-obatan Rp.
500.000,-
Total Pengeluaran Rp. 12.400.000,-
Total Pengeluaran Rp. 12.400.000,-
1.
Pemasukan
a. Dari anaknya
Jika
setelah 2 tahun, ke 10 induk menghasilkan 1 ekor (asumsi 3 kali beranak 1 - 2
ekor), jumlah kambing yang bisa dijual setelah 2 tahun = 45 ekor. Jika harga
tiap ekor Rp. 500.000,- (harga anak
kambing lepas sapih 4 – 5 bulan) maka dari 45 ekor tersebut akan dihasilkan : 45
x Rp. 500.000,- = Rp. 22.500.000,-
b.
Dari
induk
Harga induk kambing diasumsikan sama dengan harga pada saat dibeli = Rp. 8.400.000,-
Harga induk kambing diasumsikan sama dengan harga pada saat dibeli = Rp. 8.400.000,-
c. Dari kotoran :
Selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 150 karung x Rp. 1.000,- = Rp. 150.000,-
Selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 150 karung x Rp. 1.000,- = Rp. 150.000,-
2. Keuntungan
a. Masuk:Rp.22.500.000+Rp. 8.400.000+Rp.
150.000 = Rp. 30.050.000,-
b. Keluar:
= Rp.
12.400.000,-
c. Keuntungan selama 2 tahun (3 kali
beranak) = Rp.
17.650.000,-
berarti pendapatan perbulan rata2 sekitar Rp.700.000
BalasHapusberarti pendapatan perbulan rata2 sekitar Rp.700.000
BalasHapus